Rabu, 13 Februari 2013

PENGERTIAN IKHTIOLOGI


PENGERTIAN IKTIOLOGI
Iktiologi atau Ichthyology (bah. Inggris) berasal dari kata Yunani, ichthyologia, yang mengandung dua suku kata: ichthys = ikan, dan logos = ajaran atau ilmu.
Iktiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari ikan dan segala aspek kehidupannya.
Yang dimaksud dengan ikan ialah binatang vertebrata yang berdarah dingin (poikilotherm), hidup dalam lingkungan air, pergerakan dan kesetimbangan badannya terutama menggunakan sirip, dan umumnya bernapas dengan insang.

Di dalam kuliah ini, iktiologi dibedakan atas dua bagian besar, yaitu iktiologi sistematika dan iktiologi fungsional
Istilah sistematika berasal dari kata Yunani: systema, yang diartikan suatu sistem (cara) untuk menggolong-golongkan tumbuh-tumbuhan dan binatang (ingat Linnaeus dengan Systema Naturae, tahun 1773).
Istilah sistematika mirip artinya dengan taksonomi, yang berasal dari kata Yunani: taxis = susunan atau pengaturan, dan nomos = hukum. Istilah taksonomi diperkenalkan oleh Candolle pada tahun 1813.
Jadi, sistematika atau taksonomi adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mengklasifikasi organisme.
Iktiologi fungsional mempelajari 10 sistem anatomik  yang bekerja sama membentuk keseluruhan individu

NOMENKLATUR
Nomenklatur berasal dari kata Latin: nomenklatural yang berarti pemberian nama, tatanama, penamaan.
Nomeklatur berbeda dengan klasifikasi.
Klasifikasi adalah suatu hal yang berhubungan dengan materi biologi.
Nomenklatur adalah suatu alat untuk mengadakan komunikasi antar para ahli biologi.
Agar nomenklatur dapat dipakai secara luas, maka harus diterapkan secara luas, nama ilmiahnya harus mempunyai kata-kata dan arti yang sama, bersifat stabil dan seragam.

Pada umumnya ada 3 macam sistem penamaan, yaitu:
a.Valid scientific name atau Scientific name, yaitu nama ilmiah suatu binatang yang syah dan diakui. Adapula nama ilmiah lainnya yang tidak syah dan tidak diakui, disebut synonym atau nama persamaan.
Valid scientific nama
Synonim
Channa striata
Ophiocephalus striatus
Monopterus albus
Fluta alba
Carassius auratus
Cyprinus auratus
Trichogaster pectoralis
Trichopodus pectoralis

Nomenklatur modern menggunakan sistim binomial yang dirintis oleh Linnaeus, yaitu sistim dengan menggunakan dua kata.
Kata pertama menunjukkan genus (jamak: genera) yang menyatakan sifat-sifat umum binatang tersebut, dan selalu diawali dengan huruf kapital.
Kata kedua menunjukkan spesies (jamak: spesies) yang menyatakan sifat-sifat khusus binatang tersebut dan ditulis dengan huruf kecil.
Nama ilmiah harus ditulis miring atau diberi garis bawah.
Contoh: Cyprinus carpio, Sepioteuthis lessoniana
  


Dalam perkembangan nomenklatur, sistim binomial telah berkembang menjadi sistim trinial, yaitu sistim dengan 3 kata, dimana kata ketiga merupakan subspesies atau varietas, yang menyatakan sifat yang lebih khusus lagi daripada sifat spesies. Misalnya: Cyprinus carpio flavipinnis (ikan mas kumpai), Euthynnus alleteratus affinis  (ikan tongkol).
Di belakang nama ilmiah biasanya tercantum authority name (dan diikuti oleh tahun) yaitu nama orang yang bertanggung-jawab dan merupakan keterangan tambahan untuk tempat deskripsi asli dari binatang yang diusulkannya. Biasanya nama ini tidak disingkat, kecuali untuk author terkenal atau untuk mempermudah penulisan.
 
Bila seorang author menerangkan satu spesies baru, kemudian menghubungkan kepada genus yang salah atau bila genus dimaksud telah dipecah menjadi beberapa genera sehingga spesies semula berada dalam genus baru, maka nama author dari spesies tersebut diberi tanda kurung ( … ).
Misalnya ikan yang semula bernama Caranx praeustus Bennett, 1830. Genus Caranx kemudian terpecah menjadi beberapa genera, di antaranya genus Carangoides yang memiliki spesies ikan tersebut, maka nama ikan itu sekarang menjadi Carangoides praeustus (Bennett, 1830).
 
Nama genus, spesies, dan subspesies yang terdahulu (tertua) yang memenuhi syarat hukum prioritas. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi duplikasi, karena hanya satu nama yang syah untuk setiap jenis binatang.
Pada bagian belakang dari nama genus (genera) sering ditulis singkatan sp. atau spp., misalnya: Tilapia sp. atau Tilapia spp.
Singkatan sp. artinya jika satu binatang belum diketahui jenisnya dengan tepat atau analisanya belum lengkap, dan spp. jika ada beberapa jenis ikan dalam satu genus tetapi nama spesiesnya belum diketahui secara tepat.
Kadang juga ditemukan tulisan n.sp. yaitu singkatan dari new species, yang berarti jenis ikan yang baru ditemukan, misalnya Leptobarbus melanopterus n.sp.

b.Standard common name atau Common name, ialah nama umum yang lazim digunakan untuk nama suatu binatang atau ikan.
Biasanya setiap negara memiliki nama-nama umum tersendiri untuk suatu binatang dan hal ini tergantung kepada bahsan nasional negara tersebut.
Namun demikian, seringkali nama-nama umum tersebut berlaku untuk seluruh dunia, terutama nama-nama umum yang menggunakan bahasa Inggris, Amerika, Jerman, Kanada, Perancis, Hawaii, Australia, dan lain-lain.
Misalnya: Thunnus germo memiliki standard common name: albacore (Australia, Amerika, Kanada, dan Hawaii), longfin albacore (New Zealand).
 
c.Vernacular name atau Local common name yaitu nama daerah atau nama lokal untuk suatu binatang atau ikan.
Biasanya nama lokal dalam suatu negara sangat bervariasi dan tergantung banyak tidaknya variasi bahasa asli (bahasa daerah) yang terdapat di dalam negara tersebut.
Nama-nama ikan di Indonesia sering memiliki banyak nama daerah, yang tergantung kepada lokasi dimana ikan tersebut terdapat.
Misalnya: ikan betok (nama umum Indonesia) memiliki nama lokal: betik, krucilan (Jawa), puyu-puyu (Padang), betrik, boreg (Bandung), bale balang (Makassar), bale oseng (Bugis), pepeuyeuh, pupuyu (Kalimantan).
KEDUDUKAN IKAN DALAM DUNIA HEWAN
Ikan termasuk ke dalam phylum Chordata, yaitu hewan yang memiliki chorda sebagai penguat tubuhnya.
Klasifikasi Chordata adalah sebagai berikut:
  - Phylum Chordata
  - subphylum Urochordata
  - subphylum Cephalochordata
  - subphylum Craniata
  - superclass Myxinimorphi
  - superclass Petromyzontomorphi
  - superclass Gnathostomata
  - class Chondrichthyes
  - class Actinopterygii
  - class Sarcopterygii

JUMLAH SPESIES IKAN
Menurut perkiraan, jumlah Vertebrata pada tahun 2006 yang telah diketahui adalah 54.771 spesies, terdiri atas 27.977 spesies ikan dan 26.734 spesies Tetrapoda.
Seluruh ikan tersebut berasal dari 515 famili dan 4.494 genera.
Sekitar 33% (9.302 spesies) berasal dari 9 famili (Cyprinidae, Gobiidae, Cichlidae, Characidae, Loricariidae, Balitoridae, Serranidae, Labridae, dan Scorpaenidae).
Sekitar 66% (6.106 spesies) dari kesembilan famili tersebut di atas merupakan ikan air tawar.
64 famili monotypic (hanya satu spesies), 33 famili memiliki 2 spesies, 67 famili memiliki lebih dari 100 jenis, 3 famili memiliki lebih dari 1.000 spesies, 151 famili memiliki satu genus (Astrablepidae memiliki satu genus dengan 54 spesies). 
SISTEM PADA TUBUH IKAN
Secara anatomik, ikan terdiri dari 10 sistem yang saling bekerja sama membentuk keseluruhan individu.
Kesepuluh sistem tersebut adalah:
  - sistem integumen
  - sistem rangka
  - sistem urat daging
  - sistem pencernaan
  - sistem pernapasan
  - sistem peredaran darah
  - sistem ekskresi (uropoetica)
  - sistem genitalia (reproduksi)
  - sistem saraf
  - sistem hormon

#
SHARIFUDDIN BIN ANDY OMAR
 

1 komentar:

  1. Ini apaan? Blog perikanan apa anime? Mohon diganti backgroundnya

    BalasHapus

Tolong Komentarnya ya... Biar aku bisa memperbaaiki apa yang kurang dan salah.
Mohon bantuannya ^_^

My Blog List

Statistik Uchiha Arjhi'e