Kamis, 04 April 2013

ANESTESIS DAN PEMBEDAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM                                                                                     Acc+ 
FISIOLOGI BIOTA AIR        

ANESTESIS DAN PEMBEDAHAN










             OLEH
             NAMA             : AHMAD SUKARJI
            STAMBUK     : L221 11 262
            KELOMPOK  : V (LIMA)
           ASISTEN        : IRFAN S.
                                                                           ASIAH ZAHRAH ZAINUDDIN

  






LABORATORIUM FISIOLOGI BIOTA AIR
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013





PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perikanan merupakan suatu bidang ilmu yang terus berubah dan berkembang. Sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan penangkapan, pemiaraan, dan pembudidayaan ikan, ilmu perikanan sangat membantu pencapaian sasaran pembangunan nasional, yakni masyarakat maritim yang mandiri. Karenanya ilmu perikanan harus dikaji dan dikembangkan terutama oleh dosen dan mahasiswa perikanan sebagai ujung tombak pengembangan dan penerapan teknologi perikanan (Fujaya, 2004).
Fisiologi dapat di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel-sel organisme. Fisiologi mencoba menerangkan faktor-faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses kehidupan. Fisiologi ikan  mencakup penginderaan, komunikasian tarsel/organ, osmoregulasi peredaran darah, pernafasan, pencernaan, pertumbuhan dan reproduksi (Fujaya, 2004).
Anesthesia merupakan hilangnya  persepsi sensorik secara menyeluruh dan dapat meliputi hilangnya kesadaran. Keadaan tersebut dapat diinduksi oleh berbagai teknik danagen. Pada obstetric anestesi regional dapat dicapai dengan teknik anestesi local (epidural, spiral) dan anestesi umum dengan medika sisistematik dan intubasi endotrakeal (Albert, 2010).
Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui operasi dengan tangan. Hal ini memiliki sinonim yang sama dengan kata “Chirurgia”(dibaca; KI-RUR-JIA). Dalam bahasa Yunani “Cheir” artinya tangan; dan “ergon” artinya kerja.Bedah Veteriner merupakan pembedahan yang dilakukan terhadap hewan (Wanenoor, 2010).

Tujuan Dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum anestesi dan pembedahan adalahUntuk mengetahui jenis kelamin jantan (testes) dan betina (ovarium) berdasarkan karateristik seks primer dan seks sekunder pada nila melalui warna gonad dengan teknik anestesis dan pembedahan, dan untuk mengetahui teknik anestesi pada ikan nila, serta untuk mengetahui teknik pembedahan pada ikan nila.
             Kegunaan dari praktikumini adalah untuk mengetahui metodologi atau cara anestesi dan pembedahan pada ikan, dan untuk dijadikan bahan perbandingan antara teori dan bahan kuliah dan kenyataan yang terjadi.


METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
            Praktikum  anestesi dan pembedahan ikan dilaksanakan pada hari Jum’at, 08 Maret 2013, Pukul 10:00–12:00 WITA,di Laboratorium Fisiologi  Biota Air, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum anestesi dan pembedahan dapat disajikan dalam tabel 1 dan 2, sebagai berikut :
Tabel 1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum beserta fungsinya :
No
Alat
Fungsi
1.
Pisau bedah             
Untuk membedah/menyayati ikan
2.
Gunting bedah
Untuk memotong benang
3.
Jarum bedah
Untuk menjahit ikan yang sudah di bedah
4.
Scapel
Untuk alat bantu dalam pembedahan ikan
5.
Pinset
Untuk mencabut sisik ikan
6.
Baskom
Untuk mewadahi ikan ketika di pingsankan
7.
Papan preparat
Untuk menempatkan ikan ketika di bedah
8.
Aerator
Untuk membantu menyuplai oksigen
9.
Lap kasar
Untuk mengalasi ikan pada saat pembedahan
10.
Aquarium
Untuk mewadahi ikan ketika proses pemulihan
11.
Stopwatch
Untuk menghitung waktu

Table.2. Bahan yang digunakan pada praktikum serta fungsinya :
No
Bahan
Fungsi

1.
Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Sampel atau Hewan uji

2.
Alkohol 70%
Untuk mensterilkan peralatan

3.
Air tawar
Untuk media pada ikan

4.
Cat gut
Untuk menjahit ikan yang sudah di bedah

5.
Es batu
Untuk menganestesi ikan

6.
Tissue 100 set
Untuk membersihkan lendir pada ikan

7.
Metylen Blue
Untuk mengsterilkan air



Prosedur Kerja
1.      Melakukan sterilisasi terhadap alat yang akan digunakan seperti pisau bedah, gunting bedah, pinset, jarum cat gut dan benang ke dalam wadah yang berisi alkohol 70%.
2.    Memasukkan es batu ke dalam baskom
3.    Memasukkan ikan ke dalam baskom dan mencatat waktu pingsan.
4.      Membersihkan preparat dan meletakkan lap kasar diatasnya.
5.      Mengangkat ikan dan meletakkannya diatas papan preparat.
6.       Melakukan pembedahan pada bagian perut hingga depan lubang anus. Kemudian mencatat waktu yang dibutuhkan selama proses pembedahan ikan (waktu pembedahan) serta menghitung rentang waktu pingsan.
7.      Setelah dibedah, amati gonadnya (jantan atau betina).
8.    Setelah itu amati seks primer dan sekunder gengan scapel.
9.       Menjahit bagian ikan yang sudah dibedah dengan menggunakan jarum dan benang cat gut.
10.    Memasukkan ikan yang sudah dijahit ke dalam akuarium, berikan metylen blue sebanyak 2 tetes. Kemudian catat waktu pulih, setelah itu ikan di puasakan selama  3 hari.


Pengukuran Peubah
Waktu Pingsan
         Waktu mulai pingsan dapat diartikan sebagai waktu ketika ikan mulai kehilangan keseimbangan dengan aktifitas menurun secara drastis akibat pengaruh anestesi fisik yaitu suhu (hypothermal) dalam medium pengamatan aktifitas dan kondisinya dilakukan setiap menit.
Rentang Waktu Pingsan
         Waktu selama ikan dalam keadaan pingsan ditandai dengan gerak tubuh yang lemah, operculum dan mulut bergerak lambat sampai ikan dimasukkan kembali ke dalam akuarium.
Waktu  Pembedahan
         Waktu di mana ikan mulai dilakukan  proses pembedahan sampai penjahitan .terahir selesai dan dimasukan ikan kedalam akuarium.
Waktu Pulih
            Waktu pulih yaitu waktu yang dihitung setelah ikan dipindahkan ke dalam akuarium sampai ikan sadar, aktif, bergerak lincah dan normal kembali seperti semula.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 3. Hasil pengamatan anestesi dan pembedahan pada ikan Nila
               (Oreochomis niloticus) selama praktik.
Jenis Perlakuan
Waktu
Ikan A (Jantan)
      Ikan B (Betina)
Waktu pingsan
06 menit 09 detik
06 menit 22 detik
Rentang waktu pingsan
29 menit 47 detik
28 menit 15 detik
Waktu pembedahan
09 menit 41 detik
21 menit 53 detik
Waktu pulih
04 menit 23 detik
41 menit 34 detik

Pembahasan
Waktu Pingsan
Waktu pingsan dapat diartikan sebagai waktu dimana ikan mulai mengalami kehilangankeseimbangan saat dimasukkan kedalam es batu, ikan perlahan akan melakukan perlawanan dan penyesuaian diri terhadap lingkungan diluar tubuh, operculum akan bergerak semakin lambat sebagai upaya penyesuaian suhu yang ada dalam tubuh dengan diluar tubuh. Adapun waktu yang digunakan untuk ikan jantan adalah 06 menit 09 detik dan ikan betina sekitar 06 menit 22 detik. Hal yang mempengaruhi waktu pingsan tersebut diantaranya ukuran tubuh ikan A lebih kecil dan memiliki daging yang tipis, sehingga suhu dingin mudah menembus dinding tubuhnya serta jumah es batu yang digunakan juga cukup banyak. Sedangkan pada ikan B, waktu pingsannya relatif lebih lama, hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah es batu yang digunakan lebih banyak dan ukuran tubuhnya lebih besar, sehingga tidak mudah menyerap suhu dingin. Waktu pingsan pada ikan tersebut ditandai dengan terhentinya gerakan, keseimbangan dan aktivitasnya menurun secara drastis akibat suhu dari es batu.
Penyesuaian fungsi alat-alat tubuh terhadap keadaan lingkungan ini yang kemudian menyangkutkan operculum sebagai salah satu organ tubuh yang ikut andil dalam adaptasi fisiologi. Operculum ikan yang membuka dan menutup sangat bergantung terhadap suhu air sebagai media hidup ikan              (Nizarwati, 2010).
Rentang Waktu   Pingsan
Rentang waktu pingsan dapat diartikan sebagai waktu selama ikan sudah mulai pingsan yang ditandai dengan gerak tubuh melemah, serta tutup insang (operculum) dan mulut bergerak lambat, selama pembedahan berlangsung sampai ikan dimasukkan kembali ke dalam akuarium. Rentang waktu pingsan yang digunakan oleh ikan jantan adalah 29 menit 41 detik dan ikan betina 28 menit 15 detik. Faktor yang mempengaruhi perbedaan rentang waktu pingsan pada ikan tersebut disebabkan karena banyaknya jumlah es batu yang digunakan.
Stres merupakan sebuah keadaan dimana seekor hewan tidak mampu untukmempertahankan keseimbangan fisiologi dikarenakan oleh beberapa faktor yang memiliki dampak merugikan bagi kelangsungan hidupnya. Stres disebabkan oleh penempatan ikan pada keadaan yang jauh melebihibatas toleransi normal. Beberapa contoh spesifik yang dapat menyebabkan stres disebutkan dibawah ini (Novriadi,2010).
Waktu Pembedahan
Waktu pembedahan dapat diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan selama proses pembedahan berlangsung. Ikan yang telah pingsan diletakkan diatas papan preparat yang beralaskan lap kasar. Lap kasar berfungsi dalam mempertahankan suhu tubuh ikan. Adapun waktu pembedahan yang digunakan pada ikan A adalah 09 menit 41 detik dan ikan B sekitar 21 menit 53 detik. Faktor yang mempengaruhi waktu pembedahan ikan, adalah pensterilisasian alat yang akan digunakan. Hal tersebut sangat dianjurkan dalam proses pembedahan, agar tidak ada lagi bakteri yang melekat pada alat bedah. Begitu pula selama proses pembedahan berlangsung, semua peralatan sesekali dicelupkan atau direndam dalam larutan alkohol 70% hingga proses pembedahan dan penjahitan selesai. Salah satu tujuan dari pembedahan ikan adalah untuk melihat warna gonadnya, pada ikan A gonadnya bewarna putih susu yang menandakan bahwa ikan tersebut adalah jantan. Sedangkan pada ikan B gonadnya berwarna kuning pucat yang menandakan ikan tersebut adalah ikan betina.
                        Tingkat kematangan gonad. Tidak masak, Gonad sangat kecil seperti benang dan transparan. Penampang gonad pada ikan jantan pipih dengan warna keabu – abuan, penampang pada ikan betina bulat dengan warna kemerah – merahan.Permulaan masak, gonad mengisi ¼ rongga tubuh. Warnanya pada ikan jantan keabuan atau putih, bentuknya pipih, sedangkan ikan betina warnanya kemerah – merahan atau kuning dan bentuknya bulat. Telur tidak nampak. Hampir masak: Gonad mengisi ½ rongga tubuh. Gonad pada ikan jantan berwarna putih, pada betina berwarna kuning. Bentuk telur tepat melalui dinding ovarium. Masak, gonad mengisi ¾ rongga tubuh. Gonad ikan jantan berwarna putih berisi cairan berwarna putih, kadang – kadang dengan tekanan halus pada perutnya da yang menonjol pada lubang pelepasannya.Salin, hampir sama dengan tahap kedua dan sukar dibedakan. Gonad jantan berwarna putih, kadang – kadang dengan bintik coklat. Gonad betina berwarna merah, lembek dan telur tidak nampak (Adhitya, 2012).
Waktu Pulih
Waktu pulih dapat diartikan sebagai berapa lamanya waktu yang dibutuhkan setelah dilakukan pembedahan sampai ikan dalam keadaan pulih atau normal kembali. Kondisi ikan ini akan di amati sampai ikan sadar,  aktif, bergerak lincah dan normal kembali seperti semula. Adapun waktu pulih yang digunakan pada ikan A dan ikan B jauh berbeda, yakni pada ikan A adalah 04 menit 23 detik dan ikan B sekitar  41 menit 34 detik. Hal yang mempengaruhi hal tersebut, adalah kondisi fisik ikan yang dibedah ikan A keadaan sehat, ikan B kurang sehat akibat dalamnya saat melakukan penjahitan. Perlakuan selanjutnya adalah ikan di puasakan selama  2 hari, hal tersebut dilakukan agar jahitannya tidak lepas akibat adanya pergerakan usus dalam mencerna makanan. Apabila jahitannya lepas, maka ususnya akan terurai keluar dan dapat menimbulkan stres atau bahkan kematian pada ikan. Pada waktu pulih, ikan nila akan menghasilkan lendir sebagai bentuk pertahanan tubuhnya.
           Kelenjar ini akan memproduksi lendir lebih banyak pada saat tertentu, misalnya pada saat ikan berusaha melepaskan diri dari bahaya/ genting dibanding pada saat atau keadaan normal. Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air supaya ia dapat berenang dengan lebih cepat, mencegah infeksi dan menutup luka, berperan dalam osmoregulasi sebagai lapisan semi-permiable yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit (Fajerin, 2012).

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Karakteristik seks primer yaitu dengan melihat gonad dari ikan Nila dan seks sekunder dengan melihat ciri fisik dari Ikan Nila (Oreochromis niloticus), dimana gonad pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) betina berwarna kuning dan ikan Nila jantan berwarna putih susu.
2.      Metode anestesi yang digunakan yaitu anestesi umum yang menyebabkan tubuh ikan tidak sakit apabila dibedah.
3.      Praktikan dapat mengetahui metode pembedahan ikan Nila dengan cara membuat pola dengan patokan tiga sisik di bawah gurat sisi hingga ke dubur.

Saran
Laboratorium
Sebaiknya laboratorium memperbaiki keadaan laboratorium yang kurang kondusif karena ada beberapa dari lantai laboratorium telah rusak dan itu sangat berbahaya bagi orang-orang yang berada di dalam laboratorium karena dapat menyebabkan luka serius yang pada akhirnya rasa sakit dari luka itu dapat membuat seseorang teranestesi lokal karena harus menghilangkan rasa sakit yang dia rasakan pada tubuh yang terluka, serta sebaiknya laboratorium menyediakan alat-alat lab yang lebih lengkap, up to date, dan yang terbaik untuk menunjang keberhasilan praktikum yang sedang dijalankan.


Asisten
1.  K’ Irfan : Terima kasih atas bimbingannya selama melakukan praktikum Anestesi dan Pembedahan serta  tetap mempertahankan sikap dan cara kakak menyampaikan materi pada praktikan.
2.  K’ Zahrah : Dimohon sikap kakak sebagai asisten tetap di pertahankan, karena menurut saya kakak sudah tegas dan murah senyum dalam menghadapi praktikan.



DAFTAR PUSTAKA
Adhitya, Fitra Bayu. 2012. Percobaan mengamati gonad pada ikan http// http://www.scribd.com. (Diakses pada hari minggu pukul 14:00 WITA, 10 Maret 2013. Makassar).
Albert.2010.DEFINISI ANESTESI.http://www.scribd.com.(Diakses pada hari minggu pukul 14:00 WITA, 10 Maret 2013. Makassar).
Fajerin,Fajar.2012.Struktur kulit dan lendir pada ikan. http://fajarfajrien.blogspot.com. (Diakses pada hari Jumat pukul 01:30 WITA, 29 Maret 2013. Makassar).
Fujaya,Y.2004.Fisiologi Ikan. Dasar Pengembangan Teknik Perikanan.PT.Rineka Cipta. Jakarta.
Nizarwati.2010. Laporan Praktikum Pengaruh Suhu Terhadap Gerak Operkulum Pada Ikan http://www.scribd.com. (Diakses pada hari jumat pukul 14:00 WITA, 27 Maret 2013. Makassar).
Novriadi, Romi. 2010. PENYAKIT IKAN STRES http://www.scribd.com. (Diakses pada hari Jumat pukul 01:30 WITA, 29 Maret 2013. Makassar).
Wanenoor.2010.Pengertia bedah dan macam-macam. http://id.shvoong.com. (Diakses pada hari jumat pukul 14:00 WITA, 27 Maret 2013 . Makassar).

2 komentar:

  1. banyak sekali kurangx.... hehehehehehehehe :D

    BalasHapus
  2. baru belajar itu hari gan, maav kl ada salah lebihnya

    BalasHapus

Tolong Komentarnya ya... Biar aku bisa memperbaaiki apa yang kurang dan salah.
Mohon bantuannya ^_^

My Blog List

Statistik Uchiha Arjhi'e