LAPORAN PRAKTIKUM Acc+
FISIOLOGI BIOTA AIR
ANESTESIS DAN
PEMBEDAHAN
OLEH
NAMA : AHMAD SUKARJI
STAMBUK : L221 11 262
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : IRFAN S.
ASIAH ZAHRAH ZAINUDDIN
LABORATORIUM
FISIOLOGI BIOTA AIR
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Perikanan merupakan suatu bidang ilmu yang terus berubah dan berkembang.
Sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan
penangkapan, pemiaraan, dan pembudidayaan ikan, ilmu perikanan sangat membantu
pencapaian sasaran pembangunan nasional, yakni masyarakat maritim yang mandiri.
Karenanya ilmu perikanan harus dikaji dan dikembangkan terutama oleh dosen dan
mahasiswa perikanan sebagai ujung tombak pengembangan dan penerapan teknologi
perikanan (Fujaya, 2004).
Fisiologi dapat di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi,
mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel-sel organisme. Fisiologi
mencoba menerangkan faktor-faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh
proses kehidupan. Fisiologi ikan mencakup penginderaan, komunikasian tarsel/organ, osmoregulasi peredaran darah, pernafasan, pencernaan, pertumbuhan dan reproduksi (Fujaya,
2004).
Anesthesia merupakan hilangnya persepsi sensorik secara menyeluruh dan dapat meliputi hilangnya kesadaran. Keadaan tersebut dapat diinduksi oleh berbagai teknik danagen. Pada obstetric anestesi regional dapat dicapai dengan teknik anestesi local (epidural, spiral) dan anestesi umum dengan medika sisistematik dan intubasi endotrakeal (Albert, 2010).
Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap
kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui operasi
dengan tangan. Hal ini memiliki sinonim yang sama dengan kata
“Chirurgia”(dibaca; KI-RUR-JIA). Dalam bahasa Yunani “Cheir” artinya tangan;
dan “ergon” artinya kerja.Bedah Veteriner merupakan pembedahan yang dilakukan
terhadap hewan (Wanenoor,
2010).
Tujuan Dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum anestesi dan
pembedahan adalahUntuk mengetahui jenis kelamin jantan (testes) dan betina
(ovarium) berdasarkan karateristik seks primer dan seks sekunder pada nila
melalui warna gonad dengan teknik anestesis dan pembedahan, dan untuk
mengetahui teknik anestesi pada ikan nila, serta untuk mengetahui teknik
pembedahan pada ikan nila.
Kegunaan dari praktikumini adalah untuk mengetahui
metodologi atau cara anestesi dan pembedahan pada ikan, dan untuk dijadikan
bahan perbandingan antara teori dan bahan kuliah dan kenyataan yang terjadi.
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum anestesi dan pembedahan ikan dilaksanakan pada
hari Jum’at, 08 Maret 2013, Pukul 10:00–12:00 WITA,di Laboratorium Fisiologi Biota Air, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum anestesi
dan pembedahan dapat disajikan dalam tabel 1 dan 2, sebagai berikut :
Tabel
1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum beserta fungsinya :
No
|
Alat
|
Fungsi
|
1.
|
Pisau
bedah
|
Untuk membedah/menyayati ikan
|
2.
|
Gunting bedah
|
Untuk memotong benang
|
3.
|
Jarum bedah
|
Untuk menjahit ikan yang sudah di bedah
|
4.
|
Scapel
|
Untuk alat bantu dalam pembedahan ikan
|
5.
|
Pinset
|
Untuk mencabut sisik ikan
|
6.
|
Baskom
|
Untuk mewadahi ikan ketika di pingsankan
|
7.
|
Papan preparat
|
Untuk menempatkan ikan ketika di bedah
|
8.
|
Aerator
|
Untuk membantu menyuplai oksigen
|
9.
|
Lap kasar
|
Untuk mengalasi ikan pada saat pembedahan
|
10.
|
Aquarium
|
Untuk mewadahi ikan ketika proses pemulihan
|
11.
|
Stopwatch
|
Untuk menghitung waktu
|
Table.2. Bahan yang digunakan pada praktikum serta
fungsinya :
No
|
Bahan
|
Fungsi
|
||||
1.
|
Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
|
Sampel atau Hewan uji
|
||||
2.
|
Alkohol 70%
|
Untuk mensterilkan peralatan
|
||||
3.
|
Air tawar
|
Untuk media pada ikan
|
||||
4.
|
Cat gut
|
Untuk menjahit ikan yang sudah di bedah
|
||||
5.
|
Es batu
|
Untuk menganestesi ikan
|
||||
6.
|
Tissue 100 set
|
Untuk membersihkan lendir pada ikan
|
||||
7.
|
Metylen Blue
|
Untuk mengsterilkan air
|
||||
Prosedur Kerja
1.
Melakukan
sterilisasi terhadap alat yang akan digunakan seperti pisau bedah, gunting
bedah, pinset, jarum cat gut dan benang ke dalam wadah yang berisi alkohol 70%.
2. Memasukkan
es batu ke dalam baskom
3. Memasukkan
ikan ke dalam baskom dan mencatat waktu pingsan.
4.
Membersihkan preparat dan meletakkan lap kasar diatasnya.
5. Mengangkat
ikan dan meletakkannya diatas papan preparat.
6. Melakukan pembedahan pada bagian
perut hingga depan lubang anus. Kemudian mencatat waktu yang dibutuhkan selama
proses pembedahan ikan (waktu pembedahan) serta menghitung rentang waktu
pingsan.
7. Setelah
dibedah, amati gonadnya (jantan atau betina).
8. Setelah itu amati seks primer
dan sekunder gengan scapel.
9. Menjahit
bagian ikan yang sudah dibedah dengan menggunakan jarum dan benang cat gut.
10. Memasukkan ikan yang sudah
dijahit ke dalam akuarium, berikan metylen blue sebanyak 2 tetes. Kemudian
catat waktu pulih, setelah
itu ikan di puasakan
selama 3 hari.
Pengukuran Peubah
Waktu Pingsan
Waktu
mulai pingsan dapat diartikan sebagai waktu ketika ikan mulai kehilangan
keseimbangan dengan aktifitas menurun secara drastis akibat pengaruh anestesi
fisik yaitu suhu (hypothermal) dalam medium pengamatan aktifitas dan kondisinya
dilakukan setiap menit.
Rentang Waktu Pingsan
Waktu
selama ikan dalam keadaan pingsan ditandai dengan gerak tubuh yang lemah,
operculum dan mulut bergerak lambat sampai ikan dimasukkan kembali ke dalam akuarium.
Waktu Pembedahan
Waktu di mana ikan mulai
dilakukan proses
pembedahan sampai penjahitan .terahir selesai dan dimasukan ikan kedalam akuarium.
Waktu Pulih
Waktu pulih yaitu waktu yang dihitung setelah ikan dipindahkan ke dalam
akuarium sampai ikan sadar, aktif, bergerak lincah dan normal kembali seperti
semula.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 3. Hasil pengamatan
anestesi dan pembedahan pada ikan Nila
(Oreochomis
niloticus) selama praktik.
Jenis Perlakuan
|
Waktu
|
|
Ikan A (Jantan)
|
Ikan B (Betina)
|
|
Waktu pingsan
|
06 menit 09 detik
|
06 menit 22 detik
|
Rentang waktu pingsan
|
29 menit 47 detik
|
28 menit 15 detik
|
Waktu
pembedahan
|
09 menit 41
detik
|
21 menit 53
detik
|
Waktu pulih
|
04 menit 23
detik
|
41 menit 34 detik
|
Pembahasan
Waktu Pingsan
Waktu pingsan dapat diartikan sebagai waktu dimana
ikan mulai mengalami kehilangankeseimbangan saat dimasukkan kedalam es batu,
ikan perlahan akan melakukan perlawanan dan penyesuaian diri terhadap
lingkungan diluar tubuh, operculum akan bergerak semakin lambat sebagai upaya
penyesuaian suhu yang ada dalam tubuh dengan diluar tubuh. Adapun waktu yang
digunakan untuk ikan jantan adalah 06 menit 09 detik dan ikan betina sekitar 06 menit 22 detik. Hal yang mempengaruhi
waktu pingsan tersebut diantaranya ukuran tubuh ikan A lebih kecil dan memiliki daging yang tipis, sehingga suhu dingin mudah menembus dinding tubuhnya serta jumah es batu yang digunakan juga cukup
banyak. Sedangkan pada ikan B, waktu pingsannya relatif lebih lama, hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah es batu yang
digunakan lebih banyak dan ukuran tubuhnya lebih besar, sehingga tidak mudah menyerap suhu dingin. Waktu pingsan pada ikan tersebut ditandai
dengan terhentinya gerakan, keseimbangan dan aktivitasnya menurun secara
drastis akibat suhu dari es batu.
Penyesuaian fungsi alat-alat tubuh terhadap keadaan
lingkungan ini yang kemudian menyangkutkan operculum sebagai salah satu organ
tubuh yang ikut andil dalam adaptasi fisiologi. Operculum ikan yang membuka dan
menutup sangat bergantung terhadap suhu air sebagai media hidup
ikan
(Nizarwati, 2010).
Rentang Waktu Pingsan
Rentang waktu pingsan dapat diartikan sebagai waktu
selama ikan sudah mulai pingsan yang ditandai dengan gerak tubuh melemah, serta
tutup insang (operculum) dan mulut bergerak lambat, selama pembedahan
berlangsung sampai ikan dimasukkan kembali ke dalam akuarium. Rentang waktu
pingsan yang digunakan oleh ikan jantan adalah 29 menit 41 detik dan ikan betina 28 menit 15 detik. Faktor yang mempengaruhi
perbedaan rentang waktu pingsan pada ikan tersebut disebabkan karena banyaknya
jumlah es batu yang digunakan.
Stres
merupakan sebuah keadaan dimana seekor hewan tidak mampu untukmempertahankan keseimbangan fisiologi dikarenakan
oleh beberapa faktor yang memiliki dampak merugikan bagi kelangsungan
hidupnya. Stres disebabkan oleh penempatan ikan pada keadaan yang jauh melebihibatas toleransi normal. Beberapa contoh spesifik yang dapat
menyebabkan stres disebutkan dibawah ini (Novriadi,2010).
Waktu Pembedahan
Waktu pembedahan dapat diartikan sebagai waktu yang
dibutuhkan selama proses pembedahan berlangsung. Ikan yang telah pingsan
diletakkan diatas papan preparat yang beralaskan lap kasar. Lap kasar berfungsi
dalam mempertahankan suhu tubuh ikan. Adapun waktu pembedahan yang digunakan
pada ikan A adalah 09 menit 41 detik dan ikan B sekitar 21 menit 53 detik. Faktor yang mempengaruhi waktu pembedahan ikan, adalah
pensterilisasian alat yang akan digunakan. Hal tersebut sangat dianjurkan dalam
proses pembedahan, agar tidak ada lagi bakteri yang melekat pada alat bedah.
Begitu pula selama proses pembedahan berlangsung, semua peralatan sesekali
dicelupkan atau direndam dalam larutan alkohol 70% hingga proses pembedahan dan
penjahitan selesai. Salah satu tujuan dari pembedahan ikan adalah untuk melihat
warna gonadnya, pada ikan A gonadnya bewarna putih susu yang menandakan bahwa
ikan tersebut adalah jantan. Sedangkan pada ikan B gonadnya berwarna kuning
pucat yang menandakan ikan tersebut adalah ikan betina.
Tingkat
kematangan gonad. Tidak masak, Gonad sangat kecil seperti benang dan transparan.
Penampang gonad pada ikan jantan pipih dengan warna keabu – abuan, penampang
pada ikan betina bulat dengan warna kemerah – merahan.Permulaan masak, gonad mengisi ¼ rongga tubuh. Warnanya pada ikan
jantan keabuan atau putih, bentuknya pipih, sedangkan ikan betina warnanya
kemerah – merahan atau kuning dan bentuknya bulat. Telur tidak
nampak. Hampir masak: Gonad mengisi ½ rongga tubuh. Gonad pada ikan jantan
berwarna putih, pada betina berwarna kuning. Bentuk telur tepat melalui dinding
ovarium. Masak, gonad mengisi ¾ rongga tubuh. Gonad ikan jantan
berwarna putih berisi cairan berwarna putih, kadang – kadang dengan tekanan
halus pada perutnya da yang menonjol pada lubang pelepasannya.Salin, hampir sama dengan tahap kedua dan sukar dibedakan.
Gonad jantan berwarna putih, kadang – kadang dengan bintik coklat. Gonad betina
berwarna merah, lembek dan telur tidak nampak (Adhitya, 2012).
Waktu Pulih
Waktu pulih dapat diartikan sebagai berapa lamanya
waktu yang dibutuhkan setelah dilakukan pembedahan sampai ikan dalam keadaan
pulih atau normal kembali. Kondisi ikan ini akan di amati sampai ikan
sadar, aktif, bergerak lincah dan normal kembali seperti semula. Adapun
waktu pulih yang digunakan pada ikan A dan ikan B jauh berbeda, yakni pada ikan A adalah 04 menit 23 detik dan ikan B sekitar 41 menit 34
detik. Hal yang
mempengaruhi hal tersebut, adalah kondisi fisik ikan yang dibedah ikan A keadaan sehat, ikan B
kurang sehat akibat dalamnya saat melakukan penjahitan. Perlakuan selanjutnya adalah
ikan di puasakan selama 2 hari, hal tersebut dilakukan agar jahitannya
tidak lepas akibat adanya pergerakan usus dalam mencerna makanan. Apabila
jahitannya lepas, maka ususnya akan terurai keluar dan dapat menimbulkan stres
atau bahkan kematian pada ikan. Pada waktu pulih, ikan nila akan menghasilkan lendir sebagai bentuk pertahanan tubuhnya.
Kelenjar
ini akan memproduksi lendir lebih banyak pada saat tertentu, misalnya pada saat
ikan berusaha melepaskan diri dari bahaya/ genting dibanding pada saat atau
keadaan normal. Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air supaya ia
dapat berenang dengan lebih cepat, mencegah infeksi dan menutup luka, berperan
dalam osmoregulasi sebagai lapisan semi-permiable yang mencegah keluar masuknya
air melalui kulit (Fajerin, 2012).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Karakteristik
seks primer yaitu dengan melihat gonad dari ikan Nila dan seks sekunder dengan
melihat ciri fisik dari Ikan
Nila (Oreochromis niloticus), dimana gonad pada Ikan
Nila (Oreochromis niloticus) betina berwarna kuning dan ikan Nila jantan berwarna
putih susu.
2.
Metode
anestesi yang digunakan yaitu anestesi umum yang menyebabkan tubuh ikan tidak
sakit apabila dibedah.
3.
Praktikan
dapat mengetahui metode pembedahan ikan Nila dengan cara membuat pola dengan
patokan tiga sisik di bawah gurat sisi hingga ke dubur.
Saran
Laboratorium
Sebaiknya laboratorium memperbaiki keadaan laboratorium yang kurang
kondusif karena ada beberapa dari lantai laboratorium telah rusak
dan itu sangat berbahaya bagi orang-orang yang berada di dalam laboratorium
karena dapat menyebabkan luka serius yang pada akhirnya rasa sakit dari luka
itu dapat membuat seseorang teranestesi lokal karena harus menghilangkan rasa
sakit yang dia rasakan pada tubuh yang terluka, serta
sebaiknya laboratorium menyediakan alat-alat lab yang lebih lengkap, up to
date, dan yang terbaik untuk menunjang keberhasilan praktikum yang sedang
dijalankan.
Asisten
1. K’ Irfan : Terima kasih atas
bimbingannya selama melakukan praktikum Anestesi dan Pembedahan serta tetap mempertahankan sikap dan cara kakak
menyampaikan materi pada praktikan.
2. K’ Zahrah : Dimohon sikap
kakak sebagai asisten tetap di pertahankan, karena menurut saya kakak sudah
tegas dan murah senyum dalam menghadapi praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya, Fitra Bayu. 2012. Percobaan mengamati gonad pada ikan http// http://www.scribd.com. (Diakses
pada hari minggu pukul 14:00 WITA, 10 Maret 2013. Makassar).
Albert.2010.DEFINISI
ANESTESI.http://www.scribd.com.(Diakses pada
hari minggu pukul 14:00 WITA, 10 Maret 2013. Makassar).
Fajerin,Fajar.2012.Struktur kulit dan lendir pada ikan. http://fajarfajrien.blogspot.com.
(Diakses pada hari Jumat pukul 01:30 WITA, 29 Maret 2013. Makassar).
Fujaya,Y.2004.Fisiologi Ikan. Dasar
Pengembangan Teknik Perikanan.PT.Rineka Cipta. Jakarta.
Nizarwati.2010. Laporan Praktikum Pengaruh Suhu Terhadap Gerak Operkulum Pada Ikan http://www.scribd.com. (Diakses
pada hari jumat pukul 14:00 WITA, 27 Maret 2013. Makassar).
Novriadi,
Romi. 2010. PENYAKIT IKAN STRES http://www.scribd.com. (Diakses pada hari Jumat
pukul 01:30 WITA, 29 Maret 2013. Makassar).
Wanenoor.2010.Pengertia bedah dan macam-macam. http://id.shvoong.com. (Diakses pada hari jumat pukul 14:00 WITA, 27 Maret 2013
. Makassar).
banyak sekali kurangx.... hehehehehehehehe :D
BalasHapusbaru belajar itu hari gan, maav kl ada salah lebihnya
BalasHapus